Museum Keris Surakarta adalah salah satu museum di Indonesia yang didedikasikan untuk pelestarian dan pengenalan budaya keris, senjata tradisional yang memiliki nilai historis dan spiritual tinggi di Nusantara. Berikut adalah sejarah singkat dari Museum Keris:
Latar Belakang dan Pendirian Museum Keris
Museum Keris terletak di Surakarta, Jawa Tengah, dan didirikan sebagai bentuk pelestarian warisan budaya Indonesia, khususnya keris yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia pada tahun 2005. Pengakuan ini semakin menegaskan pentingnya keris sebagai salah satu warisan budaya yang harus dilestarikan. Museum ini dibuka secara resmi pada 9 Agustus 2017 oleh Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk melestarikan warisan budaya tradisional.
Fungsi dan Tujuan Museum
Museum Keris berfungsi sebagai tempat edukasi, penelitian, dan pelestarian keris. Keris tidak hanya dilihat sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol spiritual dan prestise dalam budaya Jawa, Bali, Sumatra, dan beberapa daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan museum ini adalah:
Koleksi Museum Keris
Museum Keris Surakarta memiliki lebih dari 400 keris dari berbagai periode dan daerah di Indonesia. Koleksi tersebut mencakup:
Museum ini memiliki sekitar 409 koleksi keris Nusantara dari bermacam-macam ukuran dan jenis. Tak hanya contoh keris saja, terdapat juga video visual yang mempertontonkan perkembangan keris dari masa ke masa. Sebagai informasi, keris ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya non-bendawi Indonesia pada tahun 2005 silam. Maka karenanya, kita sebagai generasi muda Indonesia patut bangga dan harus terus melestarikan peninggalan yang penuh akan nilai sejarahnya ini.